empty
 
 
Penurunan Suku Bunga oleh Federal Reserve Kini Tak Terelakkan

Penurunan Suku Bunga oleh Federal Reserve Kini Tak Terelakkan

Agenda Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga memengaruhi sentimen di pasar keuangan global. Menurut para analis JPMorgan, perlambatan dalam perekrutan tenaga kerja di AS mendorong Federal Reserve untuk meninjau kembali sikap hati-hatinya terhadap penurunan suku bunga. Artinya, bank sentral AS tersebut bisa mengejutkan para investor dengan keputusan yang tak terduga.

Para ahli menyoroti penurunan permintaan tenaga kerja di AS. Pada saat bersamaan, mereka mendeteksi kenaikan pengangguran bersamaan dengan peningkatan pasokan tenaga kerja dan produktivitas. Mengingat ketidakpastian ini, JPMorgan menyatakan bahwa Federal Reserve mungkin memperlunak kebijakan moneter agresifnya saat ini.

Sebelumnya, Ketua Fed Jerome Powell menunjukkan bahwa regulator tersebut berencana untuk menurunkan suku bunga pada rapat berikutnya. “Sudah waktunya untuk menyesuaikan kebijakan moneter. Waktu dan laju penurunan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk, revisi prediksi ekonomi dan keseimbangan risiko,” jelas Ketua Fed tersebut.

Keyakinan seperti itu aneh bagi Powell yang pernyataannya biasanya lebih hati-hati. Sebelumnya, Powell menekankan bahwa para pembuat kebijakan memerlukan data tambahan terkait inflasi dan pengangguran sebelum memutuskan untuk menurunkan suku bunga.

JPMorgan mengingatkan para investor bahwa dalam pidato utama tahunannya di Jackson Hole, Jerome Powell mengonfirmasi revisi evaluasi risiko oleh rekan-rekannya karena regulator enggan terus mentolerir penurunan kondisi pasar tenaga kerja. Para analis mengatakan bahwa Federal Reserve telah memperlunak sikap hawkish sebelumnya dan kini regulator tersebut kemungkinan akan perlu menurunkan suku bunga sekitar 100 poin basis pada akhir tahun 2024.

Penting untuk diketahui bahwa hanya ada tiga rapat kebijakan yang dijadwalkan sampai akhir tahun. Oleh karena itu, regulator mungkin beralih dari penurunan suku bunga kecil 25 poin basis untuk melaksanakan penurunan suku bunga yang lebih tajam sebesar 50 poin basis. Prediksi oleh JPMorgan ini sangat sejalan dengan ekspektasi pasar. Estimasi saat ini menunjukkan peluang signifikan penurunan suku bunga berkisar dari 75 hingga 125 poin basis pada akhir tahun 2024. Agenda Federal Reserve untuk tahun depan akan bergantung pada situasi pasar tenaga kerja AS.

Para ahli JPMorgan memperingatkan adanya risiko besar bahwa permintaan tenaga kerja yang lemah dapat mendorong ekonomi AS ke dalam resesi. Ini mungkin memicu penurunan keseluruhan pada suku bunga acuan Fed setidaknya sebesar 300 poin basis. Selain itu, JPMorgan menyimpulkan bahwa sejumlah negara lain juga mungkin memulai jalur pelonggaran moneter.

Kembali

See aslo

Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.